RAHASIA PARENTING WANITA TAREM

بسم الله الرحمن الرحيم

Rahasia Parenting Wanita Tareem
Pembicara : Ustadzah Ummu Ali Alhabsyi (Putri Alhabib Umar Bin Hafidz)
Penerjemah : Ustadzah Khadijah Alkaff
Majlis Banat jannati 


KOTA TAREM HADROMAUT YAMAN


>>>>
Rahasia bagaimana seorang wanita di tareem itu mereka mencetak anak-anak menjadi seorang ulama' yang besar.

Karena bahwasanya orang-orang di tareem banyak ulama' disana dan juga mereka lebih berbeda daripada ulama" yang lain.

Ketika Ustadzah Ummu Ali bertanya kepada Sayyidil habib Umar bin hafidz (ayahanda beliau) apa saja asas yang memperkuat tarbiyah (pengajaran)?
Asas pertama ialah
1) menguatkan iman

2) menguatkan rasa sifat malu
(Dan sebagai mana yang kita ketahui bahwasanya iman dan rasa malu adalah dua hal yang tidak bisa di pisahkan, yang mana jika satu hilang maka yang satu nya akan hilang jua.)

3) mengagungkan Sunnah Nabi Saw.

4) menguatkan dalam mengingat perkara akhirat.

5) yang mana ini mencakup ke 4 perkara yaitu memperkuat kan kaidah di dalam mengikuti Nabi Saw dan juga kaum sholihin dan juga ummahatul mu'minin (istri-istri Nabi Saw.)

Pembahasan nomor 1

Dalam menguatkan iman, dengan mengingatkan iman.  dengan di dalam keinginan yang kuat dalam beramal sholeh juga di anjurkan kepada anak-anak untuk beramal yang  soleh.

Ada di dalam hati seorang ibu di dalam Berkeinginan yang sangat kuat untuk menanamkan di dalam hati nya dan di dalam hati anak-anak nya itu untuk beramal sholeh.

Tidak ragu kedua orang tua,
ibu adalah orang yang paling bertanggung jawab di dalam hal itu dan yang paling berpengaruh dan juga seperti yang di katakan 
"ibu itu sekolah pertama bagi anak nya"

Dan seorang ibu ketika dia mengerjakan (sebab pertama, dengan yang disebutkan pertama) maka akan berpengaruh kepada janin yang ada di dalam perutnya, dan apa yang dia bicarakan itu juga akan berpengaruh sangat besar kepada janin anak nya.

Pengarang shohibul zubat 
"jadikan lah iman itu terus bertambah dan untuk membersihkan hati selalu di perbaharui, dan kemudian beliau menjelaskan bahwasanya menguatkan iman, dan memperbanyak ketaatan kepada Allah Swt. Dan menahan hawa nafsu daripada syahwat"
jadi hendaklah kita menahan diri daripada hawa nafsu (karena hawa nafsu ini selalu berkeinginan sesuatu daripada kalimat atau perkataan-perkataan yang tidak perlu dan lain sebagai nya.

dan meninggalkan hawa nafsu mempercepat keimanan.

Sebagaimana ulama Sholihin berkata "aku meninggalkan hawa nafsu ku di waktu malam itu lebih baik untuk aku daripada aku melakukan qiyamullail di sepanjang malam"

Sebenar nya sebab-sebab menguatkan iman itu banyak, jika kita ingin mendapatkan keterangan yang lebih banyak kita baca kitab-kitab karangan imam Alhaddad, dan para ulama' lainnya.

Intinya, yang sebagaimana yang dikatakan Al imam Abdullah Bin Alwi alhadddad dari kitab risalatul muawwanah.

"Diantara sebab iman kepada Allah SWT adalah dengan ibadah kepada Allah SWT, sholawat nabi, dan memperbanyak membaca Al Qur'an."
Semoga Allah SWT mengisi hati kita dengan iman, dengan cahaya sehingga kuat iman kita.

(Baik nya di dalam pendidikan
Maka Insyaa Allah kita mengerjakan hal-hal tersebut sebagaimana yang dikatakan ustadzah daripada sebab-sebab menguat nya iman.)

Kapan kita mulai untuk mengerjakan asas yang pertama ini dalam menguatkan keimanan, kapan bagi seorang ibu?
Jawaban :
Jadi bukan mulai ketika seorang anak sampai kepada umur tamyiz, akan tetapi ketika seorang ibu itu sudah merasa bahwasanya dia itu hamil.

seorang ibu memulai untuk berkata berbicara yang baik dan mengerjakan yang baik, karena itu berpengaruh pada janin yang ada di dalam perut nya.

Dan lebih di dalam meninggalkan maksiat, itu harus lebih lagi di jaga bagi seorang ibu yang sedang hamil.

memperbanyak dzikir kepada Allah SWT, sholawat Nabi dan memperbanyak membaca Al Qur'an.

Ketika seorang ibu memperbanyak sholawat, memperbanyak dzikir, membaca Al Qur'an semua itu berpengaruh besar bagi proses janin yang ada di dalam perut ibu untuk menjadi anak yang Sholeh.

Dan juga di antara sebab-sebab menguatkan iman yaitu berniat dengan niat-niat yang shalihah.

Pelajaran baru buat kita, 
bahwasanya ketika "niat bagus" ini ketika seorang lelaki meminang kamu, kemudian kamu perbaharui niat ini ketika kamu sedang hamil, nanti kamu akan melihat bagaimana Allah SWT mengabulkan.

dan juga niat agar bagaimana nanti anak nya untuk berhidmat di dalam agama nya Allah SWT, sebagaimana di kitab karangan habib Umar bin hafidz
Dikatakan hendak nya kita berniat dengan niat yang baik dari awal. 
dan di situ Alhabib Umar mengatakan bagaimana niat-niatnya untuk mendapatkan anak-anak yang sholeh untuk kedua orang tua.


Bahayanya ketika orang tau berniat "jika aku punya anak, nanti biar banyak harta" 
dan merupakan sebuah kedzoliman kepada anak nya kelak. 

Dan hendaknya kita memperbanyak niat-niat shalihah bagi anaknya kita, 
 jangan sampe kita melupakan niat yang mana niat itu yang sangat penting kelak di hadapan Allah Swt.

Al-Habib Abdul Qadir bin Muhammad Assegaf Jeddah, lihat lah kalian daripada ibu Habib Ali Alhabsyi
Al Hubabah Alwi Aljufri, karena niatnya beliau yang baik sehingga Habibana Ali Alhabsyi menjadi ulama' yang besar, yang masyhur juga yang banyak memberi manfaat.

Beliau juga menceritakan tentang bagaimana setelah menikah, dan setalah mereka menikah langsung Hubabah Alwi ini dibawa dakwah oleh beliau sebagaimana habib Ali alhabsyi.

Dan sebagaimana tadi ringkasan nya itu semuanya sebab-sebab menguatkan keimanan, dan juga diantara nya yaitu menjaga untuk makan suatu yang halal juga menghindari dari makan-makanan yang haram, karena itu berpengaruh yang besar juga kepada sang anak.

Dan juga kita lebih baik menjauhi makanan-makanan yang syubhat itu lebih baik untuk di tinggalkan, dan juga mekanan-makan yang mengganggu kesehatan, dan kita menjaga amanah Allah SWT untuk menjaga janin yang ada di dalam perut seorang ibu.

Dan juga dari sebab-sebab menguatkan keimanan, yaitu ialah melakukan sunnah-sunnah Nabi Saw ketika lahir seorang anak, yaitu *membacakan adzan di telinga anak,* kemudian bagian lainnya dari sunnh-sunnah seperti *memberi nama,* *aqiqah,* dan *bagian dari sunnah-sunnah Nabi Saw.*

Hikmah diantara Sunnah Nabi Saw 
Kenapa ko di adzankan telinga seorang bayi? Yaitu diantara hikmah nya 
sehingga seorang anak yang baru lahir, itu yang di dengar adalah "Nama Allah Swt* itu adalah sebab yang menguatkan iman.

Dan juga sunnah yang kedua adalah tahnik, lebih baik lagi yang mentahnik adalah seorang orang yang sholeh, yaitu dengan mengunyah kurma di seorang sholeh yang tadi dan di keluarkan nya lalu dimasukin ke dalam mulutnya sang bayi.

Para wanita-wanita tareem beliau-beliau sangat menjaga Sunnah nya Rasulullah Saw ini sehingga mereka berbeda.

Dan juga berpindah kepada asas yang kedua

Pembahasan nomor 2

Dan bagaimana cara menguatkan sifat malu sebagaimana sabda Nabi Saw sebagaimana di katakan para sahabat "beliau Saw itu lebih malu daripada seorang perawan yang ada di dalam kamar nya."

Dan sifat malu adalah sifat annuroniyah dan juga sifat yang sangat agung sepeti Nabi Saw bersabda 
 "jika kamu tidak malu maka lakukan lah apa yang kamu ingin"
 dan dijelaskan bahwasanya sifat malu menghalangi sifat yang jelek bagi kita, sifat yang makruh apalagi sifat-sifat yang haram.


Dengan itu mengapa seorang wanita tareem berkata kepada anaknya ketika mereka melakukan sesuatu yang buruk mereka berkata aib, "wahai anak ku jangan lakukan itu, itu adalah aib"

Maka dengan itu kita tanamkan di hati anak-anak kita untuk melintasi sifat malu dari sekarang, kita tanamkan di hati anak kita untuk menanamkan sifat malu dengan berkata "Jangan lakukan aib wahai anakku"

Dan juga mengajarkan kepada anak-anak kita untuk menutup aurat nya sehingga 
Sebagaimana Sayyidah Fatimatuzzahro beliau mempunyai sifat malu yang sangat, dan juga memerintahkan anak-anak kita
"Ini loh pakaian orang-orang sholeh"
dan ini lah yang memperkuat sifat anak kita.
Dan juga di mulai dari ibu nya, ibu nya kemudian anak nya, jadi anak itu akan tumbuh rasa sifat malu kepada mereka.

Dan juga diantara perantara untuk menyertakan rasa malu yaitu dengan *menceritakan kepada anak nya kita tentang kaum sholihat, dan juga menceritakan syayidah Fatimah, bagaimana sifat malu dan pakaian dari Sayyidah Fatimah.*

Intinya ,wasilah untuk menguatkan rasa malu.
-meniru orang sholihin dan sholihat.
-memilih dan pakaikan pakaian-pakaian untuk menutup aurat.

Pembahasan nomor 3 dan 4

Mengagungkan Sunnah Nabi Saw
Jadi, orang orang dulu mereka mengagungkan sunnah-sunnah Nabi Saw.
sehingga mereka melihat Sunnah nabi itu wajib bagi mereka.
(sangking menjaga nya kepada Sunnah nabi Saw)

Jadi, *bagaimana bisa melakukan asas ketiga?* Yaitu dengan langsung memperaktekkan di depan mata anak-anak nya kita, jadi dimulai dari kita sendiri, sehingga anak-anak kita melihat kalau orang tua nya itu sangat mengagungkan Sunnah Nabi Saw.

Dan perkara ke dua *bagaimana mmemberiasakan anak-anak kita untuk mengagungkan sunnah-sunnah nabi Saw?*
Dari di mulai kita menyusui, ketika kita menyusui kita memulai nya dengan Bismillah.


*Dan juga membiasakan anak-anak kita kepada Sunnah nabi Saw*
*1)* Sunnah nabi ketika makan.
*2)* Sunnah memakai sendal dan juga baju
*3)* mengingatkan anak kita bahwasanya ini Rasulullah Saw, dan mengagungkan Sunnah Nabi Saw.

Wanita-wanita tareem mereka mendidik  anak-anak nya dari kecil.

Al-Habib Jailani Al masyhur bahwasanya ibu/wanita jaman dahulu mereka jika anak-anak mereka ingin keluar dari ruangan, mereka memberi nasihat dan mentalqinkan sehingga mereka hafal terhadap sunnah Nabi. sehingga mereka hampir menghafal apa yang di talqilkan dan dinasihati nya (saking sering.)

*(4)* Ketika Kita mengajarkan kepada
anak-anak untuk melakukan amal sholeh kepada Allah, dan kita juga harus memberi tahu dan mengingatkan perkara-perkara akhirat, betapa pentingnya akhirat, dan bagaimana kita mendapatkan sesuatu yang besar yaitu di akhirat nanti.

(Jadi kita bacakan hadist Nabi Saw kepada anak kita, bicara kepada anak "jika Kita melakukan ibadah ini, kamu melakukan ketaatan ini, kamu akan mendapatkan pahala dan balasan dari Allah."
Allah Swt kelak di akhirat akan membalasnya, jadi kita ingat kan terus, sehingga mereka memiliki keinginan untuk beramal sholeh.

Dan juga menakut-nakuti mereka di dalam suatu yang haram "bahwasanya nanti kamu akan mendapatkan dosa dan juga kerugian yang sangat besar nanti di akhirat" 
selalu menakut-menakuti perkara" yang haram kepada anak-anak.

*-Dan juga ketika setalah sholat setiap subuh dan Maghrib kita baca *Allahumma Ajirni Minannaar* sebanyak 7 kali, kita ajarkan kepada anak kita, bahwa nanti ketika kita membaca nya kita di lindungi dalam api neraka.*

*Ketika disebutkan nama Nabi kita beritahu anak kita bahwasa nya kita akan bersama nya, dan kita akan minum di telaga Kautsar dari tangan nya nanti.* aamiin.

Pembahasan nomor 5

Asas terakhir yang mana ini mencakup semuanya yaitu menguatkan atau memperteguh kaidah dalam mengikuti Nabi Saw dan kaum Shalihin.

Semuanya mencakup dari meguatkan keimanan menguatkan dalam sifat rasa malu, dalam mengagungkan Sunnah Nabi Saw dan juga membuat ingat kepada akhirat.

*Sebagaimana kaum sholihin mereka bilang kepada anak-anak mereka "lakukan ini, bahwasanya Nabi Saw melakukan ini" dan juga mempererat ikatan anak kita dan kita kepada Nabi Saw, dan ingatkan kepada mereka bahwasanya kita itu punya guduah, sebagaimana firman Allah Swt 
"dan Allah menjadikan nabi kita muhammad Saw sebagai tauladan yang baik".

Paling penting nya perkara yang dilakukan oleh kaum kaum sholihat di tariim.
Seperti kita saksikan hubabah zahro, 
yaitu ibu dari habib Umar bin hafidz.
Dan beliau merupakan tauladan dari wanita-wanita tareem di dalam mendidik anak, menjadikan anak yang shaleh dan shalihah.

Baliau ini selalu menjaga ketaatan kepada Allah swt, beliau tidak pernah meninggalkan ibadah-ibadah dari isyroq, kemudian beliau sholat dhuha, dan qiyamullail juga.

Dan juga beliau mengajarkan pada anak-anak nya dalam menghormati kedua orang tua dengan menghormati suara kepada yang lebih besar dan juga dalam main mata, jadi dengan mata, mengisyaratkan dengan mata itu juga tidak boleh kepada yang lebih besar.

Dan juga membiasakan kepada anak-anak nya untuk bersalaman setiap pagi kepada orang tua, dan juga yang lebih tua dari keluarganya, sehingga mendapatkan keberkahan, mereka membiasakan itu.


Dan juga membiasakan anak-anak nya untuk mmita izin ketika ingin keluar kepada orang tua atau membiadakan jika tidak ada orang tua, yaitu kaka-kaka nya (yang lebih besar dari mereka.)

Dan juga beliau selalu menjaga dalam suatu amal kebaikan, seperti berkumpul sholat jamaah, berkumpul menjaga Al Qur'an, membaca kitab dan waktu diantara Maghrib dan isya beliau menjaga sekali.

Dan sebahagian orang-orang sholeh berkata, aku menghafal surat Yasin sebelum aku membaca dan menulis, karena seringnya ibuku membaca surat yasin.

BANAT JANNATI

AL-FAQIR ILMU 🥀

Comments

Popular posts from this blog

IKHLAS TERHADAP KETETAPAN ALLAH

KITAB FIQIH PRAKTIS - ABUYA YAHYA

SEBAIK-BAIKNYA PRASANGKA - USTADZAH DARA HUSAIEN