AKU BUTUH SYAFAAT NABI MUHAMMAD

 AKU BUTUH SYAFAAT NABI MUHAMMAD

( Ustadzah Fatimah Abu Bakar Assegaf )

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖



 “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Innallaha wamalaikatahu (Allah lebih dulu bersholawat kpd rasulullah)

Shollu = Shola (Sholawat) menyebut/ucapan yg baik (yushollun : bersholawat)

Imam Fakhrudin Arrazi : “Bershalawat kepada Nabi bukanlah karena kebutuhan Nabi kepadanya. Bila Nabi membutuhkan shalawat, tak ada kebutuhan terhadap shalawatnya malaikat yang bersamaan dengan shalawatnya Allah kepada Nabi. Shalawat itu hanya untuk menampakkan pengagungan terhadap Nabi, sebagaimana Allah memerintahkan kita untuk mengingat Dzat-Nya (Dzikir) sementara Allah tidak memiliki kebutuhan untuk diingat. Hal itu semata-mata karena untuk menampakkan sikap pengagungan terhadap Nabi dari kita dan untuk Allah memberikan pahala bagi kita atas pengagungan tersebut.

Allah memuliakan Nabi Muhammad dgn sholawat.

Imam Ibnu Qayyim : Allah bersholawat kepada Nabi Muhammad adalah pujian Allah atas beliau di hadapan para MalaikatNya, sedang shalawat Malaikat berarti mendo’akan beliau, dan shalawat ummatnya berarti permohonan ampun bagi beliau.

Dengan bersholawat kpd Nabi Muhammad agar kita mendapat syafaatnya kelak.

Sahabat Abu Thalhah meriwayatkan, "suatu hari, aku menemui Rasulullah dan wajahnya begitu ceria. "Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihat kau seperti hari ini yang sangat senang dan tampak sangat gembira".

Rasulullah menjawab, "bagaimana aku tidak gembira Jibril AS menemuiku. Ia mengatakan, "wahai Rasulullah SAW, siapa saja di antara umatmu yang bershalawat di kepadamu sekali, niscaya itu dicatat sebagai 10 kali kebaikan, 10 catatan keburukannya dihapus dan derajatnya diangkat 10 tingkat. Malaikat yang mendengar shalawatnya, juga mendoakannya seperti shalawat yang dibaca. Pada lafal lain, semoga Allah membalasnya seperti shalawat yang dibaca". (HR At Thabrani)

Ada kisah dimana sahabat khawatirkan sujud Nabi yang begitu lama. Saat itu sahabat Abdurrahman bin Auf masuk ke masjid, tidak lama kemudian ia melihat Nabi keluar dari masjid, maka diam-diam ia mengikuti beliau. Beliau terus saja berjalan tanpa menyadari kalau diikuti oleh Ibnu Auf, sampai kemudian beliau memasuki sebuah kebun kurma milik seorang sahabat Anshar.

Tidak berapa lama berada di kebun kurma tersebut, tiba-tiba Nabi ﷺ menghadap kiblat dan bersujud. Abdurrahman bin Auf yang berdiri tidak jauh di belakang beliau, menunggu dengan sabar sampai beliau bangkit kembali. Tetapi lama ditunggu-tunggu, Nabi tidak juga bangkit dari sujud beliau, sehingga terlintas di pikiran Ibnu Auf bahwa Nabi Muhammad telah Wafat.

Karena itu ia mendekati Nabi, dan menunduk untuk melihat wajah beliau. Nabi mengangkat wajah dan berkata, “Ada apa, wahai Abdurrahman?”

Abdurrahman bin Auf menjawab “Ya Rasulullah, ketika engkau bersujud begitu lama, aku khawatir kalau-kalau Allah telah mewafatkan engkau, karena itu aku datang untuk memeriksa!”

Nabi tersenyum mendengar kekhawatirannya itu, kemudian beliau menceritakan bahwa Malaikat Jibril telah menemuinya ketika beliau memasuki kebun kurma itu. Dan Jibril berkata, “Wahai Nabiyallah, aku hanya ingin menyampaikan kabar gembira untuk engkau, sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah berfirman kepadamu, “Barangsiapa yang memberi salam kepadamu, maka Aku (Allah) akan memberi salam kepadanya, dan barang siapa yang membaca shalawat kepadamu, maka Aku (Allah) akan membaca/memberi shalawat untuknya”

Tampak binar-binar kegembiraan di mata Rasulullah  ketika menceritakannya, dan beliau berkata kepada sahabatnya, “Mendengar pernyataan Jibril tersebut, hatiku sangat gembira dengan keutamaan dan karunia yang diberikan Allah kepada umatku. Dan aku bersujud untuk bersyukur dan berterima kasih, dan tak puas-puasnya aku bersyukur sehingga aku sujud begitu lama sampai engkau mendatangiku”

Imam At-Thailah : Seandainya sepanjang hidup engkau melakukan seluruh ‘amal ketaatan, lalu Allah memberikan satu shalawat saja atasmu, tentu satu shalawat tersebut lebih berat dari semua ‘amal ketaatan yang engkau lakukan selama hidup.  

Nabi Muhammad sangat mencintai kita walaupun Nabi dan kita belum pernah bertemu. Yg rajin menyatakan cinta dan sholawat  kpd rasulullah maka allah akan mencintai, mengampuni dosanya, rahmatnya , merendahkan hatinya, meluaskan hatinya dan mempermudah masuk surga dgn Rasulullah.

Sholawat itu kunci pembuka kemurahan allah. Segala doa dan upaya kita mencintai rasulullah maka akan kembali lagi pada kita.

Do’a rasulullah itu keselamatan bagi seluruh umatnya, dan Rasulullah juga merasakan situasi hati kita. “Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman” (QS. At-Taubah : 128)

Jika ada yg bertanya, Bukankah rasulullah sudah meninggalkan kita? Apakah rasulullah mendengar sholawat dari kita?

Al-Hadist : Tidak ada seorangpun yang memberikan salam kepadaku kecuali Allâh akan mengembalikan rohku kepadaku, sehingga aku akan membalas salamnya.

Riwayat lain : Janganlah kalian menjadikan kuburanku sebagai perayaan, dan janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, bacalah shalawat atasku, sesungguhnya salam kalian akan sampai kepadaku di manapun kalian berada.

Rasulullah pernah berkata "Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang berkeliling di muka bumi, mereka menyampaikan salam untukku dari seluruh umatku."

Perbanyaklah sholawat kpd Rasulallah agar kelak kita dikenali dan diberi syafa’at.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Wallahu’alam Bishowab

Mohon maaf bila banyak kesalahan dalam penulisan

📝Catatan Taklim


Comments

Popular posts from this blog

IKHLAS TERHADAP KETETAPAN ALLAH

KITAB FIQIH PRAKTIS - ABUYA YAHYA

SEBAIK-BAIKNYA PRASANGKA - USTADZAH DARA HUSAIEN