INTI DALAM BERAGAMA - USTADZAH HALIMAH ALAYDRUS

 ๐Ÿ“ Kajian Akbar bersama Ustadzah Halimah Alaydrus

๐Ÿ—“️ Nawak Hijrah Nisa | 25.03.2022



Inti beragama adalah dzikrullah, menghadirkan Allah dlm hati, sinyal dalam kehidupan kita. Dan untuk bisa menghadirkan Allah sebagaimana hakikat yg diinginkan Allah, kita mesti lewat jalannya. Siapa yang tidak lewat jalannya, ibarat mau masuk rumah bukan lewat pintu tapi lewat jendela. Namanya bukan tamu tapi maling. Maka, jangan jadi maling dalam beragama. Ada pintunya menuju Allah, yaitu lewat Nabi Muhammad. 


Alhamdulillah kita punya pintu menuju Allah, kita punya utusan yang menyampaikan kita kepada Allah adalah seindah-indah utusan,  yaitu Baginda kita Rasulullah Saw. Nabi kita Muhammad Saw, perantara terindah, sambungan terindah, Rasul terindah, pintu untuk menuju Allah SWT. 


Allah menginginkan kita untuk memiliki caya hidup, cara berpikir, dan cara menyambungkan hati sesuai dgn apa yg telah dicontohkan oleh manusia agung, Baginda kita Nabi Besar Muhammad Saw.


Generasi terbaik adalah generasinya Nabi Muhammad. Bahkan dari kalangan para sahabat, mereka yg paling mulia bukan dilihat dari banyaknya ibadah shalat, puasa atau sedekah. Ukuran kemuliaan para sahabat adalah dari kedekatannya dengan Nabi Muhammad, dari cinta mereka kepada Nabi Muhammad, dan dari pengorbanan mereka kepada Nabi Muhammad. 


Sayyidina Abu Bakar as Siddiq, dikatakan oleh Nabi Muhammad : "Abu Bakar lebih dari kalian semua. Paling utamanya kalian adalah Abu Bakar. Bukan karena banyaknya sholat dan puasa, tapi karena ada sesuatu di dalam hatinya yg menetap, kokoh, dan kuat."


Para ulama mengatakan "hal itu tidak adalah adalah mahabbah, cintanya Sayyidina Abu Bakar kepada Nabi Muhammad."


Sampai-sampai dalam suatu riwayat yg diceritakan oleh Imam Abdullah Al Haddad pada kitab Fushul Ilmiyah  mengenai Sayyidina Abu Bakar selepas wafatnya Nabi Muhammad. Setiap kali para sahabat berbicara dengan beliau, maka akan tercium bau daging gosong/hangus. Awalnya para sahabat tidak terlalu memperhatikan, lama kelamaan setiap dari mereka menyadarinya. Semua sahabat merasakan hal yg sama. 


Lalu apa bau daging gosong itu? 

Para ulama mengatakan : "Ada hati  yang terbakar karena tak sanggup berpisah dengan kekasih hatinya." Hatinya Sayyidina Abu Bakar benar-benar terbakar hangus setelah wafatnya Nabi Muhammad. Tidak sanggup berpisah. 


Hingga hari di saat beliau sakit di bulan Rabiul Awwal, 2 tahun selepas wafatnya Nabi Muhammad. Sampai di hari kematian Sayyidina Abu Bakar, beliau bertanya kepada Sayyidah 'Aaisyah : "hari apa ini nak?" Sayyidah Aisyah menjawab "ini hari Senin Ayah"


Sayyidina Abu Bakar tersenyum lebar di atas tempat tidurnya, lalu ditanya kenapa oleh Sayyidah Aisyah. Dijawab oleh Ayahnya "ini adalah hari terindah untuk perjumpaan ku dengannya."


Jangankan orang, kota saja yang paling di cinta oleh Allah adalah Mekkah dan Madinah. 


Kota Madinah adalah kotanya Nabi Muhammad. Sedangkan Mekkah, tempat Nabi dilahirkan, Nabi tinggal lama di Mekkah, mendapat waktu di sana, beliau menikah di Mekkah, dan selalu menjadi kota paling dicinta sama Allah. 


Jika kota Mekkah dan Madinah menjadi tempat paling dimuliakan Allah karena Nabi Muhammad. Maka demikian pula dgn kita semua. Nilaimu di hadapan Allah, tergantung dari seberapa nilai Nabi Muhammad dalam hatimu. Seberapa cintamu kepada Bagindamu Nabi Muhammad Saw. Ini hakikat yg tak akan pernah terbantahkan, maka hidup dimanapun kamu, di zaman apapun kamu, selagi hatimu tersambung dengannya, kamu layak untuk mendapatkan cinta Penciptanya, Cinta Allah SWT. 


Jangan berani mati kalau belum punya cinta sama Nabi. Yang bisa nolongin kamu itu siapa? Yang bisa kamu andalkan itu siapa? Apakah shalatmu yang berantakan itu? Yang ingatan mu kemana-mana itu?


Shalat kita bahkan lebih pantas diistigfarin daripada dikasih pahala. Lebih pantas dimohonkan ampun dari pada dimintain balasan. Ngarepin apa di akhirat nanti? Ngarepin apa buat dicinta sama Allah? 


Apakah sedekahmu yang tidak seberapa itu, yg habis selesai kamu upload di media sosial?


Apakah puasamu yg bahkan dari pagi sudah kamu pikirkan mau berbuka dengan makanan apa?


Ibadah mana di antara kita yg layak kita persembahkan kepada Allah? jika selama ini ibadah kita dipenuhi kekurangan dan cacat dj sana sini. Berani bawa ibadah yang kaya begitu ke hadirat Allah yang Maha Mulia? 


Allah sempurna,  tak akan menerima kecuali yang sempurna. Allah indah, takkan menerima kecuali yang indah. Ibadah kita yg penuh cacat dan cela, tak layak sama sekali untuk menjadi sesuatu yg dipersembahkan kepada Allah.


Maka harus ada sesuatu yg kita bawa dan andalkan. Yaitu cinta kepada Nabi Muhammad.  Sebab Allah tak pernah mencintai sesiapapun lebih dari cintanya kepada Nabi Muhammad. Gak di dunia gak di akhirat, gak di alam arwah gak di alam Malaikat, Nabi Muhammad selalu tercinta di sisi Allah. Sampai nanti di akhirat kita akan melihat betapa tinggi derajat Nabi di sisi Allah.


Di hari akhirat nanti, tidak ada yg bicara saat di Padang Mahsyar kecuali orang-orang yg diijinkan Allah untuk berbicara. Yaitu para Nabi dan Para Wali yg mengucapkan kalimat "Rabbi Sallim Nafsi" dengan berbisik sangat pelan. Sehingga hanya terdengar seperti desisan saja. 


Satu-satunya suara yg berbeda, hanya suara Nabi Muhammad. Tanpa berbisik, meski dengan suara lirih, beliau berkata "Rabbi Sallim Ummati., Rabbi Sallim Ummati..."


Makanya cara selamat di hari akhirat, menjadi bagian dari yg namanya ada dalam do'a Nabi Muhammad. Ummatii.... Begitu kata beliau. Pasti selamatnya, karena yang berdoa adalah Nabi Muhammad.


Nabi Muhammad bercerita : "nanti di hari akhirat, akulah yang pertama memasuki surga sebab kunci surga ada di tanganku."


Jadi yang ngerasa bisa masuk surga gak pake cinta sama Nabi Muhammad, surga yg mana yg dia maksud? 


Kata Nabi Muhammad "aku akan berdiri di ujung sebelah kiri pintu surga (tempat paling dekat dengan jembatan Shirath) untuk menunggu ummat ku."


Nabi berdiri di dekat pintu surga, jika beliau lihat yang tergelincir kakinya dari jembatan Shirath,  mau masuk ke dalam neraka, dan ia memanggil Nabi Muhammad "Rasulullah, tolongin saya Rasul..."


Maka kata Nabi "aku akan menarik lenganmu dari api neraka." Sama Nabi ditarik lengannya karena khawatir jika ditarik melalui tangan, maka akan merosot lagi ke dalam neraka.


Kata Nabi "aku berdirikan dia di atas jembatan Shirath Samapai kemudian ia bisa masuk surga dengan syafaat ku" 


Hingga ketika orang-orang seperti itu masuk ke dalam surga, dan ternyata masih banyak ummat beliau yg ada di dalam neraka sedang memanggil dengan seruan meminta tolong kepada Rasulullah. Maka Nabi sujud kepada Allah sampai kemudian Allah berkata :  "wahai Muhammad, angkat kepalamu, mintalah apa yang engkau mau, dan berilah syafaat kepada siapapun yg engkau kehendaki"


Nabi Muhammad mengangkat kepalanya, Allah tanya : "tidakkah kamu ridho wahai Muhammad, Aku telah memberikan kepadamu surga, tak pernah dilihat mata, tak pernah didengar telinga, tak pernah terdetik sekalipun di hati manusia."


Nabi Muhammad berkata "Wahai Allah terima kasih atas surgamu yang tak pernah dilihat mata, tak pernah didengar telinga, tak pernah terdetik sekalipun di hati manusia. Tapi Engkau yang tau Yaa Allah, aku tak bisa menikmati surga selagi ummatku sedang berada di dalam api neraka." 


Allah pun meminta malaikat untuk mengeluarkan dari neraka mereka yang di hatinya terdapat sebiji kacang iman. Malaikat pun mengeluarkan mereka dari neraka, dan memasukkannya ke dalam surga. 


Karena masih tersisa ummatnya di dalam neraka (yg di hatinya rupanya tidak ada sebiji kacang iman), maka Nabi pun kembali sujud kepada Allah. Lalu Allah meminta Malaikat untuk mengeluarkan mereka yg walaupun di hatinya hanya terdapat setengah biji kacang iman. 


Begitu seterusnya yang Nabi lakukan hingga kemudian Allah meminta Malaikat untuk mengeluarkan mereka yg walau di hatinya hanya ada setitik debu iman, bahkan untuk mereka yg asalkan mati dalam keadaan membawa iman.


Saat Nabi ingin beranjak, ternyata masih terdengar ada seruan yg meminta tolong dan memanggil-manggil Nabi untuk ditunggu. Nabi pun kembali sujud dan Allah berkata : "wahai Muhammad, mereka memang ummat mu, tapi Aku sudah terlanjur berjanji bahwa keridhoan Ku terletak dalam keridhoan orang tuanya. Murka Ku terletak dalam kemurkaan orangtuanya. Dan mereka adalah anak yang durhaka kepada orangtuanya. Orangtuanya tidak ridho kepada mereka, dan Aku pun tidak ridho kepada mereka."


Lalu apa yang dilakukan Nabi? 

Beliau mencari orangtua-orangtua mereka (yg masih tertinggal di neraka itu) di surga. Dari sini kita tau bahwa sayangnya Nabi Muhammad kepada kita jauh lebih besar dari kasih sayangnya orangtua kepada anaknya. Rasulullah sangat menyayangi kita hingga bahkan beliau mencarikan orangtua mu untuk memberikan syafaat kepada mu. 


Maka jangan jadi anak yg durhaka kepada orangtua, jangan repotkan Nabi Muhammad nanti di akhirat.. ๐Ÿ’”


Yaa Allah...

Kami yang telah terlahir sebagai ummat Nabi Muhammad,

Tetapkan kami sebagai Ummat Nabi Muhammad sampai mati, Yaa Allah...

Jangan pernah pecat kami dari ummatnya Nabi Muhammad..

Jangan pernah usir kami dari kelompoknya ummat Nabi Muhammad..

Tetapkan iman Islam dalam hati kami, tetapkan cinta dalam hati kami kepadanya Yaa Allah...


Inti beragama adalah tersambungnya hatimu dengan Allah. Tapi kamu tidak akan pernah bisa sampai kepada Allah, kecuali lewat pintunya Allah, yaitu Bagindamu Nabi Besar Muhammad Saw.  


Kamu tidak akan pernah bisa sampai kepada Nabi Muhammad kecuali melalui lisan-lisan orang yg punya cinta kepada Nabi Muhammad. Yaitu para ulama-ulama nya Allah, para da'i-da'iah yang bisa menyambungkan hatimu kepada Nabi Muhammad. Maka jangan pernah beranjak dari jalan mereka, hadiri majelis-majelis mereka, hadiri kajian-kajian mereka. Sebab itu setara dengan tangan-tangan yg menyambungkan kamu dengan Nabi Muhammad. Itu setara dengan ukuran ketika kamu tenggelam, ditarik tanganmu, dibawanya kamu menuju Nabi Muhammad Saw. 


Sebab kepada Nabi Muhammad, kamu tidak hanya perlu pengetahuan. Akan tetapi kamu perlu cinta. Kamu tak hanya perlu tau tentang ibadah dan cara hidup Nabi Muhammad, tapi kamu perlu cinta kepada Nabi Muhammad. Dan rasa cinta hanya bisa ditularkan oleh orang yg sudah memiliki rasa tersebut. Maka hadirlah di majelis-majelis mereka, cintailah para ulama, cintailah para habib, cintailah orang-orang yg dapat menyambungkanmu kepada Nabi Muhammad Saw.


๐Ÿ“ @bahiyyaah_

Comments

Popular posts from this blog

IKHLAS TERHADAP KETETAPAN ALLAH

KITAB FIQIH PRAKTIS - ABUYA YAHYA

SEBAIK-BAIKNYA PRASANGKA - USTADZAH DARA HUSAIEN